Cara Menghitung Pajak Progresif Mobil Motor. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka lewat kabar terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan jempolan intern membaca share terbaru.Advertisement
Ketahui cara hitung pajak progresif - sesudah pada risalah sebelumnya kita mengulas mengenai apa itu pajak progresif, intern kesempatan di risalah ini kita hendak membahas bagaimana cara menghitung pajak progresif sendiri dirumah menjadikan kita tiada kaget memahami besarnya pajak yang hendak kita bayarkan di kantor pajak.
Pajak progresif ialah pajak yang tarif pemungutannya semakin besar prsentasenya terhadap kendaraan yang kita punyai bakal kedua kali serta seterusnya yang didasarkan pada besarnya jumlah kuantitas obyek pajak serta harga nilai objek pajak. Untuk bertambah detail mengenai pengertian pajak progresif silahkan kamu baca goresan pena kami sebelumnya di Baca : Pengertian pajak progresif kendaraan bermotor
Karena pajak progresif ini dikenakan kepada seseorang yang punya kendaraan bertambah dari satu unit yang dengannya untuk nama kepemilikan yang sama, maka paruh kamu yang cuma punya 1 unit kendaraan tiada perlu lagi menghitung pajak progresif karena sampeyan sekalian tiada dikenai pajak tambahan ini :).
Bagaimana jika kita menjual kendaraan lama serta beli anyar, apakah dihitung progresif ?
Ya kamu hendak dikenakan pajak progresif jika menjual kendaraan lama ke orang lain lalu kemudian membeli kendaraan anyar, karena hendak terhitung kamu punya dua unit kendaraan jika kamu tiada segera melakukan balik nama untuk kendaraan yang sampeyan sekalian jual tadi karena nama serta alamat kendaraan yang lama sama yang dengannya kendaraan yang anyar.
Jadi jika sewaktu waktu kamu menjual unit kuda besi ataupun kendaraan beroda empat, langsung sesegera boleh jadi lakukan balik nama kepemilikan yang semula dari milik kamu ke milik pembeli menjadikan kamu hendak terbebas dari beban pajak progresif. Sayang kan jika unit kendaraan telah dimiliki orang lain hendak tetapi kita yang selalu membayar pajaknya ?
Bagi si pembeli sebaiknya juga wajib melaporkan untuk pengalih kepemilikan unit kendaraan ini ke samsat di tempat kamu tinggal paling lambat merupakan 1 bulan semenjak unit kendaraan berpindah tangan / kepemilikan.
Adapun presentase kenaikan pajak kendaraan progresif merupakan semisal urutan dibawah ini ( diluar jakarta ).
Untuk menghitung berapa besar nilai pajak progresif kamu terlebih dahulu Perlu menghitung NJKB atau Nilai Jual Kendaraan Bermotor dimana NJKB ini bukan nilai harga jual kendaraan dipasaran, melainkan satuan nilai yang telah ditetapkan secara khusus oleh dinas pendapatan daeran yang didasarkan data dari ATPM/APM ( dealer ) yang dengannya mempergunakan rumus ( PKB:2) x 100. Lalu dari mana nilai PKB ini ? Kamu mampu mendapatkan nilai PKB ini dibalik STNK kendaraan kamu semisal semisal dibawah ini, sebuah kendaraan bermotor yang dengannya PKB senilai 650.000 serta SWDKLLJ senilai 143.000..
Disana kamu hendak mendapatkan nilai PKB serta juga nilai SWDKLLJ ( Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ) yang nantinya juga ditambahkan di akhir hasil perhitungan masing masing unit kendaraan yang di kenai pajak progresif. Untuk fungsi dari SWDKLLJ mampu sampeyan sekalian baca pada risalah kami sebelumnya di bawah ini.
Kamu punya 4 buah kendaraan roda empat dimana keseluruhan contoh, type serta tahun pembelian merupakan sama ( boleh jadi pengusaha rental ya ) menjadikan diketahui nilai PKB merupakan 650.000 serta SWDKLLJ merupakan 143.000
Menghitung NJKB kendaraan ( rumus (PKB:2)x100 )
NJKB = (650.000:2)x100
NJKB = 32.500.000
Kendaraan beroda empat Pertama
PKB: 32.500.000 x 1,5% = 487.500
SWDKLLJ: 143.000
Total: Rp630.500
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kendaraan beroda empat Kedua
PKB: 32.500.000 x 2% = 650.000
SWDKLLJ: 143.000
Total: Rp793.000
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kendaraan beroda empat Ketiga
PKB: 32.500.000 x 2,5% = 812.500
SWDKLLJ: 143.000
Total: Rp955.500
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kendaraan beroda empat Keempat
PKB: 32.500.000 x 4% = 1.300.000
SWDKLLJ: 143.000
Total: Rp1.443.000
Total keseluruhan pajak ke 4 kendaraan yang Perlu dibayarkan = Rp 3.822.000
Diatas hanyalah semisal saja dimana nilai PKB kendaraan jadul cuma sebesar 650.000 rupiah, bakal masing masing kendaraan tentu punya nilai PKB yang berbeda menjadikan mempengaruhi harga NJKB serta juga besarnya pajak yang sampeyan sekalian tanggung. Coba silahkan hitung jika kendaraan beroda empat kamu semisal Nissan Grand Livina yang punya nilai PKB sebesar Rp 2.100.000 atau Toyota Kijang Innova yang dengannya nilai PKB sebesar 2.900.000 dibawah ini :).
Nah itulah tadi semisal cara perhitungan pajak progresif dari ke empat kendaraan beroda empat yang sampeyan sekalian punyai. Mampu dilihat bahwasanya dari satu kendaraan beroda empat yang dengannya kendaraan beroda empat lainnya nilai pajaknya semakin naik, menjadikan bila sampeyan sekalian punya tiada kecil kendaraan beroda empat secara otomatis pajak yang dibebankan ke kamu semakin besar. Karena alasan ini pula lah tiada kecil orang yang kemudian mencari akal agar tiada di kenai pajak progresif, yang dengannya jalan mengatas namakan unit kendaraan beroda empat yang orang-orang beli yang dengannya nama orang lain, mampu tetangga, keponakan, saudara jauh serta lain sebagainya.
Advertisement
Source : automotivexist.blogspot.com
Ketahui cara hitung pajak progresif - sesudah pada risalah sebelumnya kita mengulas mengenai apa itu pajak progresif, intern kesempatan di risalah ini kita hendak membahas bagaimana cara menghitung pajak progresif sendiri dirumah menjadikan kita tiada kaget memahami besarnya pajak yang hendak kita bayarkan di kantor pajak.
Sekilas mengenai apa itu pajak progresif
Pajak progresif ialah pajak yang tarif pemungutannya semakin besar prsentasenya terhadap kendaraan yang kita punyai bakal kedua kali serta seterusnya yang didasarkan pada besarnya jumlah kuantitas obyek pajak serta harga nilai objek pajak. Untuk bertambah detail mengenai pengertian pajak progresif silahkan kamu baca goresan pena kami sebelumnya di Baca : Pengertian pajak progresif kendaraan bermotor
Karena pajak progresif ini dikenakan kepada seseorang yang punya kendaraan bertambah dari satu unit yang dengannya untuk nama kepemilikan yang sama, maka paruh kamu yang cuma punya 1 unit kendaraan tiada perlu lagi menghitung pajak progresif karena sampeyan sekalian tiada dikenai pajak tambahan ini :).
Bagaimana jika kita menjual kendaraan lama serta beli anyar, apakah dihitung progresif ?
Ya kamu hendak dikenakan pajak progresif jika menjual kendaraan lama ke orang lain lalu kemudian membeli kendaraan anyar, karena hendak terhitung kamu punya dua unit kendaraan jika kamu tiada segera melakukan balik nama untuk kendaraan yang sampeyan sekalian jual tadi karena nama serta alamat kendaraan yang lama sama yang dengannya kendaraan yang anyar.
Jadi jika sewaktu waktu kamu menjual unit kuda besi ataupun kendaraan beroda empat, langsung sesegera boleh jadi lakukan balik nama kepemilikan yang semula dari milik kamu ke milik pembeli menjadikan kamu hendak terbebas dari beban pajak progresif. Sayang kan jika unit kendaraan telah dimiliki orang lain hendak tetapi kita yang selalu membayar pajaknya ?
Bagi si pembeli sebaiknya juga wajib melaporkan untuk pengalih kepemilikan unit kendaraan ini ke samsat di tempat kamu tinggal paling lambat merupakan 1 bulan semenjak unit kendaraan berpindah tangan / kepemilikan.
Besarnya tarif pajak progresif yang dikenakan
Adapun presentase kenaikan pajak kendaraan progresif merupakan semisal urutan dibawah ini ( diluar jakarta ).
- Kendaraan beroda empat pertama dikenakan pajak sebesar 1.5%
- Kendaraan beroda empat kedua dikenakan pajak sebesar 2%
- Kendaraan beroda empat ketiga dikenakan pajak sebesar 2.5%
- Kendaraan beroda empat ke empat dst dikenakan pajak sebesar 4%
Cara menghitung pajak progresif kendaraan beroda empat kuda besi
Untuk menghitung berapa besar nilai pajak progresif kamu terlebih dahulu Perlu menghitung NJKB atau Nilai Jual Kendaraan Bermotor dimana NJKB ini bukan nilai harga jual kendaraan dipasaran, melainkan satuan nilai yang telah ditetapkan secara khusus oleh dinas pendapatan daeran yang didasarkan data dari ATPM/APM ( dealer ) yang dengannya mempergunakan rumus ( PKB:2) x 100. Lalu dari mana nilai PKB ini ? Kamu mampu mendapatkan nilai PKB ini dibalik STNK kendaraan kamu semisal semisal dibawah ini, sebuah kendaraan bermotor yang dengannya PKB senilai 650.000 serta SWDKLLJ senilai 143.000..
Disana kamu hendak mendapatkan nilai PKB serta juga nilai SWDKLLJ ( Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ) yang nantinya juga ditambahkan di akhir hasil perhitungan masing masing unit kendaraan yang di kenai pajak progresif. Untuk fungsi dari SWDKLLJ mampu sampeyan sekalian baca pada risalah kami sebelumnya di bawah ini.
Baca juga : Arti serta fungsi SWDKLLJ di STNK kendaraan
Contoh perhitungan pajak progresif
Kamu punya 4 buah kendaraan roda empat dimana keseluruhan contoh, type serta tahun pembelian merupakan sama ( boleh jadi pengusaha rental ya ) menjadikan diketahui nilai PKB merupakan 650.000 serta SWDKLLJ merupakan 143.000
Menghitung NJKB kendaraan ( rumus (PKB:2)x100 )
NJKB = (650.000:2)x100
NJKB = 32.500.000
Perhitungan pajak progresif dari kendaraan beroda empat ke 1 sampai ke 4 sesuai presentase kenaikan nilai pajak.
Kendaraan beroda empat Pertama
PKB: 32.500.000 x 1,5% = 487.500
SWDKLLJ: 143.000
Total: Rp630.500
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kendaraan beroda empat Kedua
PKB: 32.500.000 x 2% = 650.000
SWDKLLJ: 143.000
Total: Rp793.000
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kendaraan beroda empat Ketiga
PKB: 32.500.000 x 2,5% = 812.500
SWDKLLJ: 143.000
Total: Rp955.500
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kendaraan beroda empat Keempat
PKB: 32.500.000 x 4% = 1.300.000
SWDKLLJ: 143.000
Total: Rp1.443.000
Total keseluruhan pajak ke 4 kendaraan yang Perlu dibayarkan = Rp 3.822.000
Diatas hanyalah semisal saja dimana nilai PKB kendaraan jadul cuma sebesar 650.000 rupiah, bakal masing masing kendaraan tentu punya nilai PKB yang berbeda menjadikan mempengaruhi harga NJKB serta juga besarnya pajak yang sampeyan sekalian tanggung. Coba silahkan hitung jika kendaraan beroda empat kamu semisal Nissan Grand Livina yang punya nilai PKB sebesar Rp 2.100.000 atau Toyota Kijang Innova yang dengannya nilai PKB sebesar 2.900.000 dibawah ini :).
Nah itulah tadi semisal cara perhitungan pajak progresif dari ke empat kendaraan beroda empat yang sampeyan sekalian punyai. Mampu dilihat bahwasanya dari satu kendaraan beroda empat yang dengannya kendaraan beroda empat lainnya nilai pajaknya semakin naik, menjadikan bila sampeyan sekalian punya tiada kecil kendaraan beroda empat secara otomatis pajak yang dibebankan ke kamu semakin besar. Karena alasan ini pula lah tiada kecil orang yang kemudian mencari akal agar tiada di kenai pajak progresif, yang dengannya jalan mengatas namakan unit kendaraan beroda empat yang orang-orang beli yang dengannya nama orang lain, mampu tetangga, keponakan, saudara jauh serta lain sebagainya.
Baca juga : Cara klaim asuransi sepeda kuda besi yang hilang
Advertisement
Source : automotivexist.blogspot.com
0 Komentar untuk "Cara Menghitung Pajak Progresif Mobil Motor"